Bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember 2021, Bapak Darwin Cyril Noerhadi meluncurkan buku berjudul Diskresi menuju Indonesia 2045, serta sebagai hadiah ulang tahun ke-88 Almarhumah Ibu, Prof. Toety Heraty Noerhadi, yang telah wafat pada bulan Mei lalu. Harian Kompas menyelenggarakan webinar “Peluncuran Diskresi Menuju Indonesia Emas 2045”, yang dibuka oleh Wakil menteri BUMN, Bapak Kartika Wirjoatmodjo dengan host Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Bu Destry Damayanti. Masyita Crystallin, selaku Staf Khusus Menteri Keuangan, serta Bapak Budi W Soetjipto, Wakil Rektor I Universitas Pertamina, dan Bapak Pandu Sjahrir, Komisaris Bursa Efek Indonesia, diberikan kehormatan untuk membedah buku Pak Cyril.
Pada buku ini, Bapak Cyril yang saat ini menjadi anggota Dewan Pengawas Profesional Lembaga Pengelola Investasi (LPI/INA), menuliskan pengalamannya yang telah menjalani berbagai profesi, sehingga dapat diambil hikmah dari setiap keputusan yang diambil. Setiap pimpinan organisasi, baik kementerian, lembaga, negara maupun swasta, perlu mengambil keputusan dengan orientasi menuju Indonesia 2045, harapannya adalah Indonesia dapat menjadi negara maju.
Saat ini Indonesia dengan middle income country, memiliki harapan untuk menjadi high income country pada 2045, tentunya ada proses yang harus dilalui. Untuk meningkatkan value added di berbagai bidang, kita harus melakukan di luar business as usual (BAU). Pada buku Pak Cyril, salah satu fokus yang dibahas adalah pengembangan SDM. Pengembangan hard infrastructure adalah pembangunan sekolah dan kurikulum, selain itu harus ada pengembangan soft infrastructure untuk membangun kualitas human capital Indonesia, yang membangun pemimpin atau tim yang berintegrita. Pak Cyril menyebutkan perlunya pembentukan The alpha team yang maju dan keluar dari BAU.
Kata kunci pada buku ini adalah kesetaraan kesempatan. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk diversifikasi ekonomi agar perekonomian lebih merata, karena saat ini ekonomi Indonesia berdasarkan PDB masih dikuasa wilayah Pulau Jawa yang mencapai 60%. Saat ini sistem keuangan Indonesia masih fokus pada skema pembiayaan jangka pendek, sedangkan pembangunan infrastruktur membutuhkan skema pembiayaan jangka panjang. Pada buku ini terdapat bab khusus tentang INA yang memiliki misi mengumpulkan sumber pendanaan jangka panjang untuk pembangunan negara, sehingga INA menjadi jembatan menuju Indonesia Emas 2045. Semakin besar dan semakin kuat INA, maka akan semakin cepat Indonesia mencapai Indonesia emas.
Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan pembangunan Indonesia dari pinggir, agar fokus pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jawa-Sumatera.
Kutipan Pak Cyril pada buku ini yang sangat menginspirasi Masyita adalah
“Setiap masa ada pahlawannya. Pahlawan 100 tahun kemerdekaan adalah mereka yang akan meloloskan Indonesia dari middle-income trap dan menjadikannya sebagai negara maju.”