ASEAN Indonesia 2023: Enabling Energy Transition for ASEAN

Dalam rangka presidensi Indonesia di ASEAN tahun ini, berbagai rangkaian kegiatan penunjang dilakukan. Termasuk kegiatan diskusi terkait transisi energi di ASEAN yang dilakukan pada Jumat, 3 Februari 2023 secara virtual. Bersama dengan David Elzinga (Principal Energy Specialist (Climate Change) and ETM Team Leader, ADB), Masyita duduk di kursi panelis pada sesi yang dimoderatori oleh Joko Tri Haryanto (Senior Analyst on Sustainable Finance, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia). Kegiatan yang bertajuk Enabling Energy Transition for ASEAN ini dibuka oleh Dian Lestari (Director of Center for Climate Change Financing and Multilateral Policy, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia). Selengkapnya dapat disimak di sini.

Transisi Energi di Indonesia

Saat ini, Indonesia tengah aktif melakukan upaya dalam melakukan transisi penggunaan brown energy menjadi clean energy. Untuk memastikan upaya ini relevan dan dapat dilakukan, Indonesia berusaha untuk membangun skema yang adil dan terjangkau. Dalam membangun skema yang adil dan terjangkau, Indonesia dihadapi oleh berbagai tantangan. Tantangan ini termasuk oversupply listrik yang mengharuskan Indonesia melakukan tahapan transisi satu persatu. Tidak seperti negara maju yang secara bersamaan melakukan coal retirement dan pembangunan kapasitas energi terbarukan, Indonesia harus fokus melakukan coal retirement terlebih dahulu sebelum meningkatkan kapasitas EBT.

Sebagai negara berkembang, Indonesia harus memastikan tiga hal dalam penerapan transisi energi ini. Tiga hal tersebut adalah ketahanan energi, keterjangkauan transisi energi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, Indonesia berusaha untuk menginterpretasikan rencana besar terkait pencapaian tersebut ke dalam target enhanced NDC (Nationally Determined Contribution), peningkatan kebijakan harga karbon dan perdagangan karbon, hingga pembuatan country platform dari ETM (Energy Transition Mechanism) Indonesia.

Bekerjasama dengan ADB (Asian Development Bank) dan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) sebagai manager, ETM Indonesia dirilis pada 14 November 2022 lalu pada side event G20. Di mana MoU antara PT SMI dan 15 mitra telah ditandatangani untuk memastikan pelaksanaan ETM. Progress ETM saat ini telah pada sampai pelaksanaan SESA (Strategic Environmental and Social Assessment) yang diharapkan dapat selesai pada pertengahan tahun 2023 ini.

Transisi Energi untuk ASEAN

Masyita menyampaikan bahwa isu pengadaan lingkup pendanaan hijau atau green financing yang dapat mendukung transisi sangat dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun new asset class, di mana produk seperti transition bonds dapat dibentuk untuk mebiayai aktivitas transisi. Penyempurnaan skema taksonomi untuk menentukan aktivitas transisi juga menjadi krusial jika kita membicarakan pendanaan hijau. Selain itu, mekanisme regulasi dan sistem verifikasi yang dapat diterima secara global juga menjadi penting dalam mendukung pendanaan hijau ini. Hal ini dapat dicapai jika negara-negara di dunia maupun aktor global lainnya mau bekerjasama dalam menuntaskan isu tersebut.

Pada presidensi Indonesia di ASEAN 2023 ini, Indonesia akan berfokus dalam membangun pilar-pilar di atas. Tidak hanya pada level regional, yaitu kawasan ASEAN, namun juga dalam cakupan domestik melalui peta jalan transisi Indonesia.

Hubungi Kami

Keperluan

14 + 4 =

Pin It on Pinterest

Share This