Webinar Market Update and Investment Insight 2022

Project Management Office (PMO) Subtim Pengembangan Bisnis – Workstream (WS) Investment Klaster Asuransi dan Dana Pensiun BUMN menyelenggarakan Webinar Market Update dan Investment Insight 2022  dengan Tema “Prospek Pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank & Strategi Investasi di Tahun 2022” pada tanggal 23 Februari 2022.

Acara dibuka oleh Wamen II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua PMO Subtim Pengembangan Bisnis Percepatan dan Penguatan BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun, Pantro Pander Silitonga. Ketua PMO menyebutkan bahwa webinar ini diadakan untuk memberikan gambaran proyeksi perekonomian global dan prospek pertumbuhan industri keuangan non bank, serta strategi investasi yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan terutama pada kondisi pandemi.

Webinar ini dibagi menjadi empat sesi, dengan moderator Hendrich Syahputra, Head of Capital Market and Investment, IFG. Sesi pertama diisi oleh Brian Whalen, Group Managing Director and CO-CIO of Fixed Income TCW, yang membahas global economic outlook. Sesi kedua diisi oleh Masyita Crystallin, selaku Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, dengan pokok bahasan Indonesia macroeconomic update.

Sesi ketiga dibagi menjadi tiga kategori dengan tema Industry Outlook 2022, kategori pertama mengenai asuransi umum, dengan pembicara Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Hastanto Sri Margo Widodo, kategori kedua mengenai asuransi jiwa, dengan pembicara Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, dan kategori ketiga mengenai dana pensiun, dengan pembicara Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Suheri. Sesi terakhir yang juga menjadi penutup membahas Investment insight 2022 dengan pembicara Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat.

Pada sesi kedua, Masyita menjelaskan bahwa Indonesia memiliki target untuk menjadi high income countries pada 2045. Saat ini Indonesia sedang melakukan reformasi struktural  untuk meningkatkan value added perekonomian dengan membangun SDM yang unggul, pengembangan Infrastruktur, dan pendalaman sektor keuangan. Peran sektor keuangan seperti IKNB, Asuransi, dan dana pensiun sangat penting dalam pembangunan reformasi struktural,  karena Indonesia mengalami mismatch antara target  pertumbuhan dan pembangunan yang bersifat long-term, sedangkan ketersediaan dana banyak yang bersifat short-term, contohnya pinjaman perbankan.

Seperti apa penjelasan Masyita dan narasumber lainnya pada webinar ini? Mari simak kanal Youtube IFG di bawah.

 

Hubungi Kami

Keperluan

12 + 14 =

Pin It on Pinterest

Share This