The Global Summit of Women: Women, Creating Opportunities in the New Reality

Apa yang dibahas saat perempuan dari seluruh dunia berkumpul dan bertukar cerita? Apakah membahas fashion, serial drama, atau hal-hal lain? Pertemuan perempuan dari seluruh dunia atau The Global Summit of Women menyelenggarakan pertemuan akbar di Thailand dengan mengangkat temaWomen: Creating Opportunities in the New Reality pada 23-25 Juni 2022. The Global Summit of Women adalah pertemuan global yang unik dari para pemimpin dan pemengaruh (influencer) wanita baik dari pemerintah maupun para pengusaha.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin hadir untuk mengisi Ministerial Roundtable sesi ketiga, dengan menyampaikan program yang dihadirkan oleh pemerintah Indonesia dalam mendukung perluasan inklusi keuangan bagi wanita, diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

Seperti yang telah kita ketahui, pandemi menyerang sektor informal, diantaranya UMKM dan masyarakat miskin, khususnya wanita. Oleh karena itu pemerintah memanfaatkan pemulihan ekonomi sebagai momentum dalam melakukan reformasi ekonomi. Salah satunya dengan memfokuskan kepada rakyat miskin dan rentan, serta menerapkan pengarusutamaan gender.

Dari penelitian yang telah dilakukan untuk mencari korelasi antara indeks ketidaksetaraan gender dan indeks pembangunan, ditemukan bahwa daerah dengan indeks ketidaksetaraan gender yang rendah, biasanya memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa adanya hubungan terbalik antara indeks ketidaksetaraan gender dan indeks pembangunan manusia, dan hal ini harus menjadi perhatian bersama.

Indeks ketidaksetaraan gender dihitung melalui pencapaian antara pria dan wanita yang dilihat dari kesehatan reproduksi, pemberdayaan manusia, dan pasar tenaga kerja. Nilai GII (indeks ketidaksetaraan gender/gender inequality index) yang rendah menunjukkan tingginya kesetaraan gender antara pria dan wanita.

Program Keluarga Harapan atau PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang telah dimulai sejak tahun 2007. PKH membuka akses kepada keluarga miskin terutama untuk ibu hamil dan anak, serta lanjut usia dan penyandang disabilitas untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial lainnya yang tersedia di daerah masing-masing dengan misi utamanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan nasional.

Beberapa studi menunjukkan bahwa program PKH berhasil menjadi pelindung dari kemiskinan dan kerentanan bagi keluarga, wanita, dan anak-anak. Program ini juga menjadi program pertama yang dikembangkan dan disesuakan untuk menjadi bantalan dari dampak pandemi COVID-19 di Indonesia.

Selain PKH, program pemerintah lainnya adalah PNM Mekaar, yaitu lembaga pembiayaan dalam meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK). Usaha mikro dan kecil membentuk perekonomian nasional sebesar 61%, di mana 64% dari usaha tersebut dikelola oleh wanita, serta berkontribusi sebanyak 9,1% dari PDB.

Sebagian besar UMKM yang dikelola oleh wanita tidak dapat mengakses modal yang telah tersedia tetapi membutuhkan banyak dukungan modal untuk pengembangan usahanya. Program PNM Mekaar hadir untuk memperluas inklusi keuangan pengusaha wanita sehingga dapat mandiri secara ekonomi.

Program ini ditujukan kepada wanita yang penghasilan bulanannya lebih kecil dari RP800.000, menjalankan usaha mikro dan belum menerima pendanaan dari lembaga pemberi modal. Selain itu adanya pertemuan mingguan dengan petugas dari program tersebut, untuk mengevaluasi pinjaman mikro yaogram ng diberika, serta adanya pelatihan dan mentoring untuk keterampilan teknis dan non-teknis, serta pengembangan bisnis. Penerima manfaat PNM Mekaar hingga November 2021 mencapai lebih dari 10,8 juta orang, dan mayoritas penerimanya adalah wanita.

Selama pandemi, sebanyak 1,08 juta penerima manfaat PNM Mekaar juga menerima tambahan bantuan tunai. Dari data ditemukan bahwa para wanita yang menerima manfaat tersebut selama pandemi, cenderung menggunakan bantuan tunai untuk kebutuhan rumah tangga daipada menambah modal usahanya.

Inilah yang disampaikan Masyita saat mewakili Menteri Keuangan RI di Global Summit of Women  pada Ministerial Roundtable yang menjadi acara pembuka dari serangkaian acara yang telah diagendakan. Selain Masyita, sesi ketiga diisi oleh Commissioner (Undersecretary), Philippine Commission on Women dari Filipina, Sandra Montano; dan Commissioner of Finance, U.S. Virgin Islands dari Amerika Serikat, Bosede Bruce; dengan moderator Former Minister for International Trade; Chair, Polish Confederation of Employers dari Polandia, Henryka Bochniarz yang juga menyampaikan program women empowerment di masing-masing negaranya.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This