Tempo Energy Day 2021: Energi Bersih untuk Indonesia

Dalam rangka mendukung upaya peralihan ke energi berkelanjutan, Tempo Media Tbk mengadakan rangkaian diskusi secara virtual dalam Tempo Energy Day 2021  dengan tema besar “Energi Bersih untuk Indonesia”. Kegiatan diskusi tersebut diadakan pada tanggal 21-23 Oktober 2021 dengan menghadirkan berbagai tokoh di bidang energi yang berasal dari pemerintah, dunia usaha, serta praktisi energi.

Pada sesi pertama dari rangkaian acara Tempo Energy Day, tema acara membahas tentang realisasi energi yang berjudul “Realisasi Energi Baru dan Terbarukan” dan dihadiri oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM,  Executive Vice President Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Corporate Secretary Pertamina Power Indonesia, dan Program Manager Energy Transformation IESR. Pada sesi ini pula dijelaskan adanya langkah pemerintah dan dunia usaha untuk mewujudkan energi bersih serta berbagai proyek hijau yang sedang berlangsung.

Masyita Crystallin, selaku Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi yang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hadir pada Tempo Energy Day sesi 2 yang bertajuk “Pembiayaan Energi Berkelanjutan”. Turut hadir dalam acara ialah Executive Director, Industry Group Head Resources and Property, UOB Indonesia. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur, Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi OJK, serta Senior Vice President Corporate Banking V Bank Mandiri yang menjelaskan skema pembiayaan untuk nasabah yang mengembangkan energi hijau.

 

Target mencapai Net Zero Emission (NZE) mewajibkan negara di seluruh dunia untuk melakukan transisi energi. Hal ini menjadi penting karena transisi energi dan ketahanan energi adalah dua komponen penting bagi perkembangan suatu daerah. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa akses terhadap energi, khususnya listrik, berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangan (inequality) perkembangan suatu negara atau daerah. Pemerintah perlu melakukan pembangunan dan pemerataan energi, serta melakukan transisi energi dari brown energy, atau bahan bakar fosil, menjadi energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai target NZE, dengan memperhatikan transisi yang adil dan terjangkau (just and affordable transition).

Pembangunan pembangkit listrik secara umum membutuhkan biaya yang besar, tetapi saat ini, secara khusus Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan fasilitas perpajakan berupa tax holiday, tax allowance, pembebasan bea masuk impor, pengurangan PPN, PPh ditanggung pemerintah, dan pengurangan pajak bumi dan bangunan untuk menstimulus pengembangan energi baru terbarukan serta bidang usaha yang ramah lingkungan.

Kementerian Keuangan menerbitkan Sovereign Green Sukuk baik global green sukuk maupun green sukuk retail (sukuk tabungan) untuk membiayai proyek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Pemerintah. Selain itu pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kontribusi swasta dalam pembiayaan berkelanjutan dengan menyediakan berbagai fasilitas perpajakan untuk menstimulus investasi dari sektor swasta untuk mendorong investasi hijau.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This