Syita Talks: Pandemi, Peran Daerah jadi Kunci bersama Staf Khusus Menkeu Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional

Syita Talks adalah ruang diskusi santai Masyita Crystalin dengan berbagai tokoh mengenai berbagai persoalan ekonomi di Indonesia. Kali ini, topik yang diangkat adalah pemulihan ekonomi daerah bersama Staf Khusus Menkeu Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional, Prof. Chandra Fajri Ananda, yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi negara maju di tahun 2045. Oleh karena itu, Presiden RI mengharapkan adanya pertumbuhan yang merata di seluruh Indonesia di berbagai bidang, baik ekonomi, maupun infrastruktur. Prof. Chandra menyatakan bahwa program ekonomi yang dirancang untuk Nasional, harus inline  dengan daerah, di mana program ekonomi yang dirancang untuk Nasional belum tentu dapat diterapkan di  daerah.

PDB Indonesia dipengaruhi oleh Pulau Jawa sekitar 50%, dan Pulau Sumatera sekitar 20%,  artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara angka, dapat digenjot hanya dengan mendorong pertumbuhannya pada kedua Pulau tersebut. Tetapi arahan Presiden menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dilakukan secara merata, sehingga pertumbuhan di daerah lain juga harus terus didorong untuk mencapai cita-cita Indonesia Maju 2045.

Menurut Prof. Chandra, dalam waktu dekat kita tidak mungkin mendorong daerah-daerah lain untuk serta merta menjadi Kota Jakarta semua, yang diinginkan adalah kualitas pelayanan publik khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan merata di seluruh Indonesia.

Otonomi daerah memberikan peluang bagi pemimpin daerah untuk menunjukkan kapasitasnya dalam membangun pertumbuhan daerah yang dipimpinnya, termasuk dalam melakukan inovasi. Salah satunya Banyuwangi yang melakukan inovasi sehingga dapat menjadi destinasi wisata nomor dua terbesar di Jawa Timur.

Untuk mendukung perkembangan pembanguan masing-masing daerah, dibutuhkan dokumen perencanaan pembangunan yang didukung dengan monitoring dan evaluasi (monev), karena perencanaan pembangunan mempengaruhi kualitas anggaran masing-masing daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk mengawal perencanaan masing-masing daerah.

Simak bincang santai mengenai pemulihan ekonomi daerah bersama Prof. Chandra Fajri Ananda pada episode Syita Talks yang diunggah pada Instagram Masyita.

 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This