Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 Tetap Tangguh dalam Menghadapi Tekanan Global

Dalam program Pertamina Online Learning & Sharing (POLS) pada 30 Juni 2022, Masyita menyampaikan berbagai kebijakan yang telah dirancang oleh Pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga komoditas yang perlahan melambung tinggi. Diantaranya adalah menjaga pemulihan ekonomi nasional dengan menjaga APBN agar tetap fleksibel, program PEN yang responsif dan antisipatif, serta menjaga pasokan batubara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk ketahanan energi nasional.

Selain itu, Pemerintah akan melindungi Daya Beli Masyarakat dengan cara menjaga harga jual BBM, LPG, dan listrik, pemberian insentif selisih harga minyak goreng, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pangan, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dalam negeri, serta pelarangan ekspor CPO dan turunannya untuk menjaga pasokan dengan harga yang terjangkau.

Pemerintah juga menjaga fiskal tetap sehat dengan menjaga pelaksanaan APBN tahun 2022 yang berjalan efektif, agar dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk konsolidasi fiskal.
Tentunya kebijakan yang dirancang Pemerintah juga mempertimbangkan kondisi pemulihan ekonomi global yang menghadapi berbagai risiko seperti subvarian BA.4 dan BA.5, konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas, serta tekanan inflasi global yang meningkat, di mana hal ini menyebabkan disrupsi suplai berkepanjangan.

Di samping kuatnya tekanan global, kondisi perekonomian Indonesia mengalami tren yang positif. Kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi semakin meningkat. Berbagai indikator perekonomian menunjukkan tren positif, seperti Neraca Perdagangan yang masih mencatat surplus sebesar USD 2,9 miliar yang ditopang oleh surplus neraca nonmigas, serta kenaikan mobilitas masyarakat, indeks penjualan riil, dan masih kuatnya rata-rata konsumsi masyarakat, khususnya di masa lebaran. Di samping itu adanya penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Peran APBN sebagai shock absorber menjadi sangat penting untuk mengendalikan inflasi serta menjaga daya beli masyarakat, pemulihan ekonomi, dan penguatan produktifitas dan pondasi ekonomi nasional.

Pemerintah memilik berbagai agenda dalam reformasi struktural dalam usaha menciptakan sumber pertumbuhan baru pasca pandemi melalui percepatan program prioritas pemerintah, agenda reformasi pemerintah, serta percepatan kemandirian energi dan pangan. Hal ini sejalan dengan perhatian global yang menjadi key emerging trends seperti pola hidup new normal yang serba digital dan pola hidup sehat, serta peta perdagangan investasi baru. Selain itu, adanya tujuan utama dunia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dengan menerapkan ekonomi hijau, serta menjaga ketahanan energi dan pangan.

Masyita hadir sebagai pembicara dalam Program Pertamina Online Learning & Sharing (POLS) yang merupakan forum webinar untuk meningkatkan pengetahuan pekerja di lingkungan Pertamina Group dengan tema “Kondisi Ekonomi Pasca Pandemi”.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This