Kamis, 16 Mei 2024, Masyita menghadiri peluncuran Asian Development Outlook yang diselenggarakan oleh Asian Development Bank (ADB). Peluncuran Asian Development Outlook ini adalah yang pertama di tahun 2024. Biasanya, ADB merilis Asian Development Outlook dua kali dalam setahun, yaitu bulan April dan bulan Oktober. Kali ini, peluncuran ADO bertempatan di Perpustakaan Nasional atau Perpusnas, Jakarta.
Setelah dibuka oleh Jiro Tominaga (Country Director ADB Indonesia) dengan keynote speech, kegiatan dilanjutkan oleh sesi diskusi yang melibatkan Masyita, Arief Ramayandi (Principal Economist of ADB) dan Andri Asmoro (Chief Economist Bank Mandiri). Pada sesi diskusi ini, ketiga ekonom hebat tersebut memaparkan pandangan masing-masing mengenai situasi perekonomian Asia, termasuk Indonesia, saat ini.
Sumber Daya Manusia Sebagai Growth Driver Indonesia
Pada kesempatan ini, Masyita memaparkan bahwa setidaknya ada dua aspek yang perlu digarisbawahi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Aspek yang pertama adalah demografi dan growth driver kedua adalah rising middle class dan affluent consumers. Menurut Masyita, demografi adalah salah satu growth driver di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia. Indonesia memiliki demografi yang relatif bagus jika dibandingkan negara-negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan. Namun untuk memaksimalkan potensi ini, maka diperlukan upaya yang lebih dalam meningkatkan kualitas. Hingga saat ini, pemerintah fokus mengerahkan upaya untuk meningkatkan kualitas demografi di Indonesia.
Berbagai program dijalankan pemerintah seperti memberikan beasiswa LPDP. Hingga saat ini, setidaknya ada tiga ribu sampai empat ribu penerima beasiswa LPDP pertahun. Selain itu, pemerintah Indonsia juga menargetkan tujuh puluh ribu penerima beasiswa LPDP di tahun 2030 mendatang. Jika beasiswa LPDP adalah bentuk upaya pada sisi pendidikan formal, pemerintah juga membantu pada sisi pendidikan informal. Salah satu contohnya adalah menempatkan pelajar-pelajar berprestasi di organisasi-organisasi internasional. Selain itu, Kementerian Keuangan turut membantu dengan memberikan insentif fiskal pada perusahaan untuk memberikan pelatihan pada pegawai.
Perjalanan Masih Panjang
Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia harus terus dikembangkan dan dilakukan. Upaya-upaya perlu dilakukan hingga mencapai tipping point inovasi dan membentuk virtuous cycle ke atas. Meskipun perjalanan masih panjang, Masyita percaya bahwa inilah yang harus kita lakukan. Dengan begini, maka sumber daya manusia di Indonesia bisa siap beradaptasi saat Indonesia take off menuju perekonomian yang lebih maju.
0 Comments