KTT G20 di Bali: Saatnya Indonesia Walk the Talk

Sebuah kehormatan bagi Indonesia dapat menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Pulau Dewata menjadi lokasi pilihan Indonesia untuk menyelenggarakan pertemuan prestis dari negara-negara penyumbang 85% perekonomian dunia, 75% perdagangan dunia, dan 2/3 populasi dunia. Masyita ikut serta dalam rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali pada Selasa,15 November 2022 – Rabu, 16 November 2022.

Kegiatan dibuka dengan penyampaian pidato oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan harapan bagi negara-negara G20 yang hadir untuk berhasil menghadapi tantangan global saat ini yang luar biasa. Di mana pada saat krisis akibat Pandemi Covid-19 belum kunjung usai, krisis-krisis lain hadir. Di antaranya adalah rivalitas antar negara semakin tajam yang berimbas pada sektor lain. Seperti inflasi dan pengetatan kebijakan yang tentu mengancam ketahanan keuangan, pangan, bahkan energi. Kondisi ini turut diperparah oleh kondisi iklim yang semakin tidak menentu. Krisis-krisis tersebut dapat dirasakan oleh seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dan negara-negara rentan.

Agar dapat berhasil menghadapi tantangan-tantangan global yang multidimensi ini, Presiden Jokowi berpesan pada G20 maupun global untuk menghindari dan mencegah perpecahan global. Menjunjung persatuan adalah satu-satunya cara untuk menggapai cita-cita bersama, yaitu Recover Together, Recover Stronger.

Dalam pidatonya Presiden Jokowi berpesan:

“If the war does not end, it will be difficult for the world to move forward. If the war does not end, it will be difficult for us to take responsibility for the future of the current generations and future generations.”

Presiden Joko Widodo

Peresmian Energy Transition Mechanism Country Platform Indonesia dan Pandemic Fund

Untuk itu, pada rangkaian KTT G20 di Bali, peresmian inisiatif-inisiatif baru dilakukan. Ini adalah bukti Indonesia melakukan walk the talk. Salah satunya adalah ETM (Energy Transition Mechanism) Country Platform. Pada 14 November 2022, Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia, meluncurkan ETM Country Platform. USD500 juta dialokasikan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara. Yaitu sebesar 2 Giga Watt yang akan mengurangi 50 juta ton emisi CO2 pada 2030 dan 160 juta ton emisi CO2 pada 2040.

Pada pelaksanaannya, ETM Country Platform Indonesia akan dikepalai oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Indonesia Investment Authority (INA). Dukungan juga diberikan oleh mitra internasional seperti Asian Development Bank (ADB), Islamic Developmetn Bank (ISDB), dan Japan Bank for International Cooperation. Mitra-mitra ini akan membantu dalam mobilisasi modal pendanaan secara masif untuk mendukung transisi energi.

Peluncuran Pandemic Fund juga dilakukan pada rangkaian KTT G20 di Bali. Tepatnya pada hari Minggu, 13 November 2022, Presiden Joko Widodo dan Menkeu Sri Mulyani meresmikan Pandemic Fund atau Dana Pandemi. Pandemic Fund dibentuk oleh kolaborasi G20 Joint Finance Health Task Force yang didukung oleh Sekretariat, Bank Dunia, dan World Health Organization (WHO). Pandemic Fund dibentuk agar dapat berkolaborasi dengan instrumen-instrumen lain dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi.

Pada hari perilisan, Pandemic Fund telah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD1,4 miliar dari kebutuhan USD31,1 miliar. Dana ini berasal dari 20 kontributor, termasuk negara-negara anggota G20, negara non-G20, dan lembaga filantropis dunia. Pandemic Fund tidak hanya diperuntukkan bagi G20 saja, melainkan untuk global. Sambutan baik akan diberikan kepada negara-negara di luar G20 maupun lembaga filantropis, untuk kontribusinya pada Pandemic Fund.

Made Arya Wijaya, Tonny Sumartono, Oza Olivia, Masyita Crystallin at G20 Bali

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This