Penulis: Masyita Crystallin, Levan Efremidze, Sungsoo Kim, Wahyu Nugroho, Ozan Sula, dan Thomas Willet
Tulisan terdapat dalam Open Economies Review, 2015, vol. 26, issue 4, 662-682. diakses melalui: [tautan]
Penerbit: Springer
Abstrak
Lonjakan arus modal (capital flow) dan dramatic reversals di dunia Internasional sedang ramai dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Tulisan ini membahas beberapa isu terkait peristiwa tersebut. Penulis menyelidiki seberapa sering lonjakan modal terjadi dan apakah terjadinya peningkatan seiring berjalannya waktu, sehingga diperlukan pengukuran lonjakan arus modal. Penulis meninjau beberapa studi terbaru dan menemukan bahwa berbagai jenis metode pengukuran yang digunakan, dan sebagian besar studi tidak menggunakan pengukuran yang digunakan oleh studi lain. Dalam studi ini, ada tujuh metode pengukuran berbeda yang digunakan dalam studi lain untuk menguji berapa banyak identifikasi varian peristiwa lonjakan yang terjadi, dan menerapkannya pada basis data umum 46 negara dari 1980 hingga 2010. Perbedaan jumlah peristiwa yang diidentifikasi oleh berbagai metode jauh dari sempurna. Bahkan variasi faktornya hampir tiga. Namun, sebagian besar metode pengukuran menunjukkan adanya lonjakan pada perode 1980 hingga 1990-an. Dapat dilihat juga jika ada peningkatan lebih lanjut pada tahun 2000 melalui beberapa metode pengukuran yang digunakan. Temuan ini membuktikan bahwa dibutuhkan metode pengukuran yang lebih baik untuk mengidentifikasi lonjakan peristiwa arus modal yang terjadi.
Hak cipta Springer Science+Business Media New York 2015
***
Abstract
In recent years there have been a number of highly publicized episodes of large international capital flow surges and dramatic reversals. This paper addresses several issues surrounding such episodes. We investigate how frequent are capital surges and have they been increasing over time. This requires dealing with the issue of how capital flow surges are measured. In our review of recent studies we found that a wide variety of measures have been used and that most studies have paid little attention to the measures used in other studies. To examine how much the identification of surge episodes varied according to the different measures, we selected seven measures from the recent literature and applied them on a common dataset of 46 countries for the period 1980 to 2010. The differences in the numbers of episodes identified by the various methods were far from trivial. In fact they varied by a factor of almost three. However, across most measures, we found that there was a substantial increase in surges from the 1980s period to 1990s. Whether there was a further increase during the 2000s varied by the measure used. These findings highlight a need to devote more attention to how surges may best be measured.
Copyright Springer Science+Business Media New York 2015