Decarbonization for Development (DfD) Lab Policy Forum

Dewasa ini, tren ekonomi global didorong setidaknya oleh tiga hal yaitu risiko geopolitik & geoekonomi, kebijakan The Fed, dan krisis iklim. Hal yang disebutkan di akhir adalah salah satu bintang utama di banyak forum global maupun domestik. Salah satu dari forum domestik yang dimaksud adalah Decarbonization for Development (DfD) Lab Policy Forum yang diselenggarakan oleh CSIS pada Kamis, 30 Mei 2024 lalu.

Sebagai salah satu sosok yang aktif dalam isu iklim, Masyita menghadiri forum tersebut sebagai seorang diskusan. Di atas panggung, Masyita duduk bersama Sarjiya (Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada), Soewarso (Anggota Komite Kehutanan, APINDO), dan Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif, CSIS Indonesia). Pandangan dari pembicara dengan latar belakang yang berbeda menambahkan warna dalam diskusi.

Dua Reminder Penting untuk Mencapai Emisi Nol Bersih

Pada kesempatan ini, Masyia memberikan dua reminder. Yang pertama, dalam menghadapi krisis iklim, masing-masing negara memiliki dokumen perencanaan yang disebut sebagai NDC (Nationally Determined Contribution). Namun sayangnya meskipun seluruh negara memenuhi NDC, kondisi Net Zero Emission atau Emisi Nol Bersih tetap tidak akan tercapai. Pada tahun 2025 mendatang, negara diminta untuk melakukan pembaharuan pada NDC. Untuk itu, momen ini sangat penting bagi negara untuk meningkatkan komitmen iklimnya masing-masing. Di lain sisi, komitmen perlu didorong oleh pendanaan yang dapat diperoleh melalui investasi. Artinya, crowding in investment juga perlu dilakukan.

Yang kedua adalah, carbon budget perlu digunakan dengan bijak. Saat ini, kita sudah berada di tahun 2024, di mana sudah sangat dekat dengan deadline pencapaian NZE. Artinya, kita perlu aksi yang lebih cepat dan lebih serius untuk mengurangi emisi secara tepat waktu. Tidak hanya itu, carbon sequestration atau teknologi penyerapan karbon juga perlu dimanfaatkan untuk memastikan tercapainya NZE. Dengan waktu yang sedikit ini, teknologi yang dibutuhkan tentu perlu lebih canggih lagi. Sehingga, pendanaan yang dibutuhkan pun perlu menyesuaikan.

Apapun upaya dan aktivitasnya, aspek penting yang diperlukan untuk mewujudkannya adalah pendanaan. Yang perlu dilakukan adalah menemukan bagaimana caranya pendanaan iklim dapat tersalurkan pada aktivitas terkait.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest

Share This