Dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, KOWANI sebagai salah satu anggota ASEAN Confederation of Women Organizations (ACWO) menyelenggarakan ACWO Forum selama tiga hari di bulan Oktober. Masyita hadir dan ambil andil dalam kegiatan yang dibuat oleh perempuan dan diperuntukkan pada perempuan.
Gender Gap Sebagai Tantangan Perempuan Dunia
Di sesi pertama, Masyita menyampaikan tantangan dan kesempatan yang dihadapi perempuan seluruh dunia. Menurut World Economic Forum, butuh 131 tahun untuk menghilangkan gender gap yang ada di dunia. Jika diperhitungkan, isu ini baru akan selesai pada tahun 2145. Salah satu faktor pendukung utama gender gap di dunia adalah ketidaksetaraan gender dalam partisipasi ekonomi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Claudia Goldin, perempuan menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Ini terjadi saat dunia mulai beralih ke sektor manufaktur, di mana butuh lebih banyak waktu yang didedikasikan pada pekerjaan. Akhirnya, perempuan harus memilih mengurus keluarga atau melanjutkan pekerjaan.
Di Indonesia, hal serupa turut terjadi di mana partisipasi perempuan di lapangan kerja 30% lebih rendah dibandingkan partisipasi laki-laki. Bahkan di daerah perkotaan, partisipasi perempuan juga rendah, namun meningkat pada tingkat pendidikan yang tinggi. Namun, perempuan dengan tingkat pendidikan yang tinggi tetap menghadapi tantangan yang disebut Masyita sebagai “glass ceiling”. Ini menjadikan hanya sedikit dari banyak perempuan yang bisa mengemban posisi pimpinan di dunia kerja.
Kesempatan bagi Perempuan
Padahal, perempuan memiliki potensi yang besar dalam mendukung perekonomian global. Menurut We Finance (We-Fi), jika bisnis perempuan diberikan dukungan yang terkonsentrasi dan berkelanjutan, net value ekonomi global bisa bertambah sekitar 5-6 triliun dolar Amerika Serikat. Tidak hanya itu, perempuan juga akan memberdayakan perempuan lain. Karena, perempuan enam kali lebih memungkinkan merekrut perempuan lain untuk bekerja sama.
Partisipasi Perempuan Indonesia dalam Perekonomian
Perempuan Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mendorong perekonomian negara. Seperti yang kita ketahui, UMKM mengambil porsi lebih dari setengah PDB Indonesia. Pelaku UMKM hingga saat ini masih didominasi perempuan, di mana sekitar 64,5% UMKM dikelola oleh perempuan. Lebih menarik lagi, lebih dari 90% UMKM yang dikelola perempuan merekrut perempuan sebagai pekerjanya.
Memiliki potensi ini, pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan dukungan pada pelaku UMKM perempuan melalui berbagai program. Salah satu contohnya adalah program Kominfo yang menggerakan 1000 startup digital dan meningkatkan literasi digital. Program ini dilakukan untuk melindungi ketahanan finansial perempuan di Indonesia.