ANU Indonesia Project 2024 Indonesia Update: How Jokowi changed Indonesia

Pertengahan September 2024, Masyita kembali menapakkan kaki di tempatnya studi S3, Australian National University (ANU). Kedatangan Masyita kali ini dalam rangka menghadiri “ANU Indonesia Project 2024 Indonesia Update: How Jokowi changed Indonesia” sebagai salah satu pembicara. Sembari bernostalgia, Masyita bersama Cosimo Thawley dan Riandy Laksono duduk dalam satu panggung untuk membahas kondisi ekonomi Indonesia terkini. Bersamaan dengan ini, Masyita juga menyampaikan bahwa ia tengah mengerjakan sebuah paper bersama Cosimo Thawley dan Kiki Verico yang akan dipublikasikan di BIES beberapa waktu mendatang.

Mesin Pertumbuhan Baru untuk Mencapai Cita-Cita 8%

Aspek-aspek fundamental makroekonomi Indonesia dapat dikatakan relatif stabil dan resilient, bahkan setelah pandemi sekalipun. Ekonomi Indonesia sudah pulih dibandingkan pada saat pandemi COVID-19 menimpa dunia. Kestabilan ini memang dinilai baik, tapi sebagai negara Indonesia perlu mengejar pertumbuhan yang lebih jauh lagi.

Hal ini sejalan dengan cita-cita pemerintahan terpilih, yaitu mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Untuk mengejar target ini, Indonesia perlu fokus untuk membentuk new growth engine atau mesin pertumbuhan baru. Karena faktanya mesin pertumbuhan tradisional, yaitu manufaktur, memiliki kontribusi yang semakin sedikit pada PDB Indonesia. Sedangkan mesin pertumbuhan lain, yaitu sektor jasa masih terjebak di area yang low-valued-added.

Fokus Baru: Sumber Daya Manusia

Bergeser dari prioritas atau fokus pemerintahan sebelumnya, Pemerintahan Prabowo nampaknya akan fokus pada sumber daya manusia. Dari program-program yang diusung, seperti makan siang bergizi, menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo akan berusaha mendorong pertumbuhan Indonesia dari sisi SDM. Fokus ini berbeda dengan Presiden Jokowi yang kita kenal sebagai Presiden Infrastruktus atau infrastructure president.

Hubungi Kami

Keperluan

6 + 4 =

Pin It on Pinterest

Share This