Mengawali aktivitas di bulan Mei 2023, Masyita melakukan perjalanan ke negeri gingseng untuk menghadiri rangkaian kegiatan 56th ADB (Asia Development Bank) Annual Meeting yang dilakukan pada hari Selasa, 2 Mei 2023 lalu di Incheon, Korea Selatan. Bertugas mendampingi Bu Sri Mulyani dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi di kegiatan ini, Masyita juga berkesempatan untuk menjadi salah satu partisipan diskusi pada sesi Global Challenges and Regional Opportunities: ADB in 2030 and Beyond.
Sesi yang dimoderasi Scott Morris (Senior Fellow at Center for Global Development) ini diperuntukan untuk mendiskusikan strategi ADB dan reformasi Multilateral development banks (MDBs) bersama dengan para panelis, yaitu Margaret Kuhlow (Deputy Assistant Secretary for International Development Finance and Policy, United States), Martina Metz (Director – EU and Multilateral Development Policy, Federal Ministry for Economic Cooperation and Development, Germany), Catherine Marsh (Deputy Director General for Private Sector Operations, ADB), dan Ramesh Subramaniam (Director General and Chief of Sector Group, ADB).
Melihat Strategi ADB 2030 dan Kedepannya
Untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, Masyita menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh kawasan Asia-Pasifik, yaitu transisi energi, perubahan demografi, urbanisasi, pembangunan infratruktur, peningkatan teknologi, serta dampak lingkungan yang dapat berdampak pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Masyita turut menambahkan, bahwa di era dunia yang sangat kritis pada isu perubahan iklim, tantangan lain datang dari sisi pendanaan. Tidak hanya pada aksi iklim, namun terbatasnya pendanaan turut dirasakan pada kesiapan menghadapi pandemi, keanekaragaman hayati, maupun ketahanan pangan. Yang menyebabkan terbatasnya pendanaan adalah terbatasnya proyek yang bankable, persepsi risiko umum di pasar, hingga kerangka peraturan dan kebijakan yang kurang memadai.
Untuk itu, Masyita menekankan bahwa beberapa mekanisme dan tuas kebijakan dapat diterapkan seperti, instrument pinjaman baru dan lebih bertarget, kanal pembangunan proyek bankable yang lebih baik, dan tuas lain yang dapat membantu pendekatan dengan negara-negara yang membutuhkan, yaitu middle income countries.
0 Comments